
Tampak Depan Trizara Resorts (foto dokpri)
Trizara Resorts. Kemping adalah kisah masa kanak-kanak saat saya jadi anggota pramuka. Berbekal tenda yang cuma muat untuk 4 anak usia SD, saat itu kemping jadi kegiatan menyenangkan. Mendirikan tenda, mematok tenda ke tanah, membuat parit di sekitarnya menjadi pengalaman yang memorable.
Belakangan, saat remaja masih sempat kemping semasa SMA dan kuliah. Masih dengan kisah yang nyaris serupa. Ada keribetan lantaran mesti mendirikan tenda untuk berteduh padahal tubuh amat lelah setelah beraktivitas fisik. Yang menyebalkan dengan kegiatan kemping adalah saat tenda bocor atau tampias ketika hujan turun. Yang saya ingat, pernah suatu kali terpaksa menggunakan pakaian basah setelah tenda kebanjiran.
Meski kadang menyebalkan, kemping bagi saya tetap menjadi kegiatan mengasyikkan. Karenanya saat ditawari ikut kemping mewah alias Glamping langsung saya iyakan ajakan tersebut.

Warna warni di Lobby Trizara (foto dokpri)
Glamping atau glamour camping belakangan jadi hits di kalangan pengelana (traveler). Konsepnya unik, karena menggabungkan kegiatan alami camping dengan fasilitas setara hotel berbintang. Sebelumnya, saya sempat glamping di pulau Bintan, Kepri. Bedanya, glamping pertama saya bernuansa laut.
Juni lalu saya dan sejumlah traveler blogger diundang Glamping di kawasan bersuasana alami pegunungan, di Lembang, Bandung. Nama lokasi glampingnya Trizara Resort, letaknya di jalan Pasirwangi Wetan, Lembang Bandung. Dan ini kisah pengalaman saya ber-glamping di Trizara.
Banyak Jalan Menuju Roma Trizara
Untuk mencapai Trizara gampang. Ada beberapa alternatif jalan yang bisa ditempuh dari luar kota Bandung. Pertama, lewat jalanan terluar Bandung. Setelah keluar tol Pasteur ambil arah ke Lembang. Begitu ketemu terminal Ledeng belok kiri. Tinggal aktifkan Google Maps anda untuk mencapai kawasan ini.

Peta Jalan Menuju Trizara Resorts
Alternatif kedua, dari Jakarta keluar tol Padalarang ambil ke arah Lembang. Jalur ini lebih ‘aduhai’, pemandangannya sadis. Bukit naik turun, view khas perbukitan Bandung nan cantik jadi pengalaman pertama yang bakal menyambut pengunjung sebelum tiba di lokasi resort. Saya merasa seperti ‘dibuang’ dari keruwetan ibukota. Pemandangan dan kondisi jalan yang naik turun benar-benar memberikan sensasi tersendiri. Viewnya amat sangat sayang jika tak dinikmati sepanjang jalur ini.
Sebagai gambaran di mana lokasi resort ini, jika tahu kawasan wisata Kampung Gajah, nah dari situ tidak terlalu jauh. Ok, paham ya…
Trizara si Taman Surga
Tiba di Trizara Resort, pengunjung bakal disambut sebuah gerbang megah yang sekilas mirip dengan gerbang megah yang ada di kota New Delhi, India. Hmm… India… jangan curiga ya kenapa ada “India” di Trizara.

Tiga Kamp Menghadap Tangkuban Perahu (foto dokpri)
Masuk ke dalam, kita disuguhi halaman dengan rumput sintetis beruliskan Trizara resorts berukuran besar. Penggunaan rumput sintetis awalnya membuat saya bertanya-tanya. Namun masuk akal. karena digunakan sebagai penanda dan jadi spot foto paling diminati pengunjung.
Di belakangnya ada lobby resort berkonsep open space. Dan yang dahsyat itu pemandangan pegunungan di kejauhan. Yap, pegunungan Tangkuban Perahu yang punya kaitan erat dengan legenda khas tanah Parahyangan, Sangkuriang.
Saya langsung tak hirau dengan lobbynya. Pandangan mata saya langsung mengarah ke bagian dalam dan latar belakang Trizara. Wow, keren. Dari lobby ada undak-undakan kecil dengan air yang mengalir perlahan ke bagian bawah. Di kejauhan Tangkuban Perahu seperti memanggil-manggil, mengajak para tamu menyapukan pandangannya ke sana.

Camp tipe Nasika di Trizara (foto dokpri)
Subhanallah cakeppnya.
Pemandangan indah di Trizara bisa dinikmati dengan berbagai cara. Pagi, selepas subuh saat mentari baru keluar dari peraduan adalah saat paling oke menikmati keindahan lansekap di sini. Pegunungan Tangkuban Perahu terlihat mistis, diselimuti kabut yang cukup tebal. Di saat seperti ini godaan untuk menarik selimut agaknya patut dihiraukan, sebab di luar resort pemandangan cantik bakal mengalahkan hawa dingin yang menusuk tulang.
Siapkan kamera dalam berbagai jenis guna menangkap momen sunrise (matahari terbit) yang bisa dilakukan di bagian belakang resort. Bahkan ada beberapa camp yang lokasinya startegis dan kita tak perlu keluar terlalu jauh dari camp untuk menikmati hangatnya mentari pagi.

Teras Camp dilihat dari dalam (foto dokpri)
Sore hari, lokasi resort Trizara memberikan sensasi berbeda dengan turunnya kabut tipis sekitar pukul 16.00 WIB. Hampir semua lokasi resort tertutup kabut tipis yang durasinya hanya terjadi beberapa menit.
Dan saat malam tiba, ada sensasi lain lagi yang bisa kita rasakan. Sambil berjajar di lokasi api unggun, pengunjung bisa menikmati keindahan Bandung di malam hari dari ketinggian. Kerlip lampu kota bak kunang-kunang di kejauhan tersaji begitu indahnya.

Pemotretan ala-ala Bollywood (foto dokpri)
Aktivitas Luar Ruang
Trizara resorts ini memiliki luas lahan sekitar 3 hektar. Resor ini berlokasi di sebuah bukit yang konturnya tetap dipertahankan seperti aslinya. Sehingga camp (tenda-tenda) yang digunakan untuk bermalam terletak di perbukitan dengan letak camp yang berbeda ketinggiannya. Kontur tanah yang berbeda menimbulkan kesan berbeda di tiap camp. Ada camp yang berlokasi di bagian atas dengan view taman, ada pula yang mendapatkan view cantik langsung ke arah pegunungan Tangkuban Perahu.

Papan Petunjuk Arah @Trizara (foto dokpri)
Ada 47 camp dengan pembeda luas kamar dan kapasitas jumlah tamu. Masing-masing jenis camp dinamai dengan nama unik dari bahasa sansekerta yakni Netra, Nasika, Svada dan Zana. Camp Netra diperuntukkan bagi tamu yang datang berdua. Camp jenis ini dilengkapi satu bed berukuran queen size, linen berkualitas nomer satu, kotak penyimpanan barang berharga dan kamar mandi nan mewah.
Camp Nasika dan Svada cocok bagi tamu yang menginap bersama keluarga. Kamp jenis ini menyediakan 1 ranjang king size untuk 3 orang serta satu ranjang queen size.
Sementara Zana yang letaknya di bagian terbawah resort ini, dikonsep untuk memenuhi kebutuhan pengunjung yang ingin merasakan kemping dalam suasana intim dengan pasangan. Konon Zana memang dipersembahkan khusus bagi mereka yang ingin honeymoon.

Mencari Kehangatan di Api Unggun (foto IG @harrismaul)
Seperti halnya kegiatan kemping pramuka semasa kecil, nge-glamping di Trizara juga bisa dilakukan sejumlah aktivitas luar ruang khas perkemahan. Pagi hari, kalian bisa yoga berjamaah di halaman depan. Atau main futsal bareng komunitasmu. Buat yang tak ingin menginap, di sini bisa piknik juga lho. Cukup bayar IDR 100K kamu bisa menggelar travel mat di sekitar lokasi, foto-foto dan menikmati segarnya udara di Trizara.
Dan bila malam tiba, apalagi kalau bukan ngariung di spot api unggun. Tak perlu cari kayu bakar di tengah hutan, cukup duduk manis melingkar, petugas akan menyiapkan semua keperluan api unggun. Mau barbeque-an atau sekedar bakar-bakar marshmallow bisa kok. Jangan lupa bawa gitar, karena api unggun tanpa genjrang-genjreng gitaran kok kurang assoy ya…
Trizara Resorts
Jl. Pasirwangi Wetan Lembang, Bandung
Phone +62 22 8278 0085
FB : Trizara resorts
IG : @trizararesorts
catet dulu, insya Allah tahun depan nikah mau banget hanimoon ksini
Pengen nginep di kamar netra euy. Biar buka tenda teh langsung lihat pemandangan lembah, gunung, kabut, sunrise. Uhuy!
ajak dong, undang dong…. bikin dengan banyak komunitas seru juga nih
Pertama kali ngumpul dan ketemu sama temen-temen dari Travel Blogger. Keren kang, aku dapet banyak cerita soal jalan-jalan. Kemaren nggak kuat sama dinginnya itu lho. Hahaha. \:D/
sayangnya saya gak gabung di api unggun. gak bawa jaket, kedinginan. hehe
Kang, foto yang berempat itu malah mirip ala-ala model atau boyband ah, tapi tetep kece. Jadi pengen liburan di Trizara lagi nih, adeemm dan dimanjakan pemandangan yang indah. Tapi pengennya yang di Zana, hahaha.
wah ada yang mau bulan madu nih….
aku masih merasa kurang puas tidur malas-malasan di sini… hahaha… boleh lah kapan-kapan diulang lagi 😀 😀
ke sini jadi bisa ketemu sama mas Udin! *salaman*
awas kebanyakan jalan-jalan diomelin pak Dwi, Dirut lu 🙂
Itu kok foto ala-ala Boyband bagus, aku gak ada foto disitu malam-malam 🙁
mencurigakan, ada di kamar siapa hayooo…
Jadi pengen (lagi) camping manja di Trizara Resorts
yuuuk….maree….
Pengen lagi ke sink…
sama komunitas masing-masing seru kali ya mbak..
ayuk kang barengan bikin ‘sesuatu’ di sini. mereka welkom kok kalo komunitas mau beracara di sini
itu juga jadi pertanyaan saya kak Cumi… sebagai traveler blogger nomer hiji kak Cumi mesti mampir deh ke Trizara biar tahu jawabnya…hehe..