Kaitomi Maru. Saya bukanlah penggila makanan Jepang, namun suka mencoba-coba hal baru, termasuk makanannya. Beberapa jenis makanan Jepang yang saya suka biasanya jenis mie-mie-an, seperti udon atau ramen.
Yang lain seperti sushi saya lebih senang melihatnya daripada memakannya. Unik bentuk dan warnanya. Kurang suka sushi karena belakangan sedang mengurangi asupan karbo.
Lalu kenapa senang dengan udon dan ramen? Jawabannya karena saya penyuka mie. Beragam jenis hidangan berbahan mie saya suka. Terutama yang berkuah. Meski udon dan ramen sama-sama ada karbo-nya saya tak peduli. Kalau sudah ketemu hidangan berbentuk mie jadi suka lupa diri.
Nah, kemarin saat bertandang ke resto Jepang Kaitomi Maru langsung dibikin galau dengan Oden Noodle yang ada di display di pintu masuk resto. Saya seperti menemukan apa yang saya cari. Ini harus saya coba, kata saya dalam hati!

Oden Noodle yang bikin kabita (foto dokpri)
Karena datang dengan beberapa kawan dan sepakat untuk tidak memesan makanan sejenis, akhirnya saya mengalah untuk tidak memasukkan Oden Noodle dalam pesanan. Dan saya cukup dibuat kabita melihat teman lahap menyantap Oden Noodle-nya. Hmm…
Akhirnya saya ganti pilihan dengan Salmon Aburiyaki. Sementara pesanan dikerjakan, saya bisa melihat langsung aksi chef menyiapkan sajian dari salmon. Sang chef memperagakan proses memotong ikan salmon dari ukuran panjang sekitar 100 sentimeter menjadi potongan kecil-kecil sesuai kebutuhan. Ada yang dipotong kecil untuk sushi, ada pula yang potongannya agak besar untuk pesanan saya, Salmon Aburiyaki.
Atmosfernya Bersahabat
Menunggu pesanan dikerjakan saya dan teman-teman asyik mengeksplor resto yang baru dibuka ini. Resto Jepang Kaitomi Maru ini letaknya di Mal Artha Gading, Jakarta Utara. Untuk mencarinya cukup mudah, ada di lantai 1, berdekatan dengan jajaran resto lainnya.
Penanda paling mudah dari Kaitomi Maru ada sejumlah menu yang didisplay di bagian depan resto. Hmm… meski yang dipajang bukan makanan asli tapi melihat bentuknya pasti bikin ngiler. Mata sayapun langsung tertambat pada sosok Oden Noodle yang saya sebut tadi. Saya memang paling gak bisa jauh dari mie.
Masuk ke dalam resto, kita akan berasa ada di sebuah kedai makanan di Jepang sana. Atmosfernya bersahabat, bersuasana laut, sengaja dibuat Jepang banget. Interiornya ada nuansa laut, dengan jaring ikan di dinding bagian dalam. Sementara di bagian atas resto dihiasi kain dengan corak bendera Jepang.
Buat yang suka makan tanpa gangguan bisa mengambil kursi di bagian dalam resto yang lebih privat. Sementara bagi yang suka dilihat dan melihat orang lalu lalang, saya sarankan ambil meja di bagian depan resto. Dua-duanya punya keasyikan tersendiri.
Yang menarik dari resto ini tentu konsep open kitchennya yang membuat pengunjung resto bisa menyaksikan semua proses pembuatan hidangannya. Proses demi proses bisa kita lihat bersama. Bahkan sesekali kita bisa sambil ngobrol dengan chef tanpa mengganggu kerjanya.
Saya senang konsep open kitchen di sebuah resto karena bisa melihat langsung bagaimana kru resto menjaga kebersihan restonya. Dan Kaitomi Maru sangat menjaga perihal kebersihan dapurnya. Karena dapur adalah personifikasi resto secara keseluruhan.
Menu Andalan Kaitomi Maru
Pesanan saya Salmon Aburiyaki akhirnya tiba di meja. Ini adalah menu simpel yang pasti disuka banyak orang. Penyajiannya cukup simpel. Dalam piring besar hanya ada sepotong salmon berukuran sedang dengan aneka sayuran yang ditumis. Salmonnya di masak dengan tingkat kematangan yang pas. Teksturnya masih sangat terasa.

Salmon Aburiyaki (foto dokpri)
Buat yang tak terlalu suka dengan rasa ikan yang agak berbau amis, salmon adalah pelajaran makan ikan terbaik. Berbeda dengan ikan jenis lainnya, salmon tidak berbau tajam. Apalagi jika diolah dengan baik seperti salmon aburiyaki ini, pasti akan suka.

Tampilan Aneka Sushi nan Menggoda (foto dokpri)
Selain mempertahankan tekstur salmonnya, rupanya perpaduan ikan dengan saus aburiyaki ini membuat hidangan salmonnya enak sekali. Oiya jangan lupa memakan mixed vegienya, yang terdiri dari buncis, brokoli, tomat cery dan jagung. Sepertinya sayur-sayuran ini hanya ditumis sebentar dan dibiarkan tetap segar. Kesegarannya terasa saat dikunyah, masih berasa kres..kres..kriuk..

Kalamansi Juice-nya seger bener (foto dokpri)
Untuk minuman, Kaitomi Maru menyediakan banyak pilihan. Tapi saya langsung mencari minuman buah-buahan agar matching dengan makanan yang saya pesan. Pilihan saya jatuh pada Jus Kalamansi. Jus jeruk Pontianak ini berasa manis dan segar, sangat cocok disandingkan dengan makanan laut yang jadi pilihan.
Dan penjelajahan rasa saya hari itu diakhiri dengan dessertnya yang sangat mengundang selera. Namanya Moriyawase dessert. Dessert ini terdiri dari abegawa mochi, matcha siratama senzai, gelato dan kinako banana. Agak keriting yak namanya. Jangan pedulikan namanya, nikmati saja sajian penutup ini. Ada perpaduan rasa yang susah dilupakan, mulai dari mochinya yang kenyal-kenyal enak, gelatonya yang lezat, hingga kinako banananya yang sulit dilukiskan dengan kata-kata.
Beberapa pengunjung resto ini sepakat bahwa dessertnya Kaitomi Maru juara. Gak percaya? Cobain aja sendiri.
Kaitomi:Maru Restaurant
Mal Artha Gading Lt.1 Blok A1 No.022,023,025
Jalan Artha Gading Selatan no.1 Jakarta Utara 14240
Telp.021-22454714
Instagram : @kaitomimaru_id
*Reverral Code : KaitomiDin
saya juga penggila makanan jepang mas, tapi kalo denger kata Salmon rasanya saya pengin makan terus .. wkwkwkwk
Pokoknya menu salmonnya harus dicoba ya, Mas 🙂