jangan sepelekan sakit kulit!
ini pelajaran berharga bagi siapapun, setelah melihat dan mencermati kasus yang menimpa dede (37 th), warga cililin bandung yang dijuluki manusia akar/ manusia pohon. karena kutil di kakinya pernah dipotong hingga menyebabkan infeksi, kini tubuh Dede penuh dengan kutil. bahkan kutil itu kini berkembang pesat laksana batang pohon yang mengakar. tangan dan kaki dede terlihat seperti ditumbuhi akar yang menjalar.
apakah ia tak berobat? sudah, tahun 96-an ia pernah berobat ke RSHS Bandung, tapi tak tuntas karena kabarnya tak ada dokter yang bisa mengobati penyakitnya.
ia hopeless dan memilih menyepi di rumah. apalagi setelah mengidap penyakit ini ia dijauhi orang. dipecat dari pekerjaan dan ditinggal pergi sang istri. duh!
sayangnya, ada saja orang yang memperalat orang yang kesusahan macam dede. ia pernah dipertunjukkan di taman mini sebagai satu dari orang aneh. belakangan sebuah event organizer mempertemukan dede dengan discovery channel yang langsung meliputnya. konon dc ‘membayar’ sejumlah uang dalam jumlah ‘jut-jut’ agar dede tak diambil pihak lain. alhasil, saat kawan kami mencoba meliputnya, ada pihak yang minta uang 10 juta baru bisa diliput. dasar!
kemarin, jum’at, dede akhirnya kembali dirawat dan ditangani tim medis rshs bandung. semoga kali ini kelainan yang dideritanya bisa disembuhkan, hingga ia tak harus menderita berkepanjangan. apalagi melihat usianya, dede masih ada dalam masa emas usia produktif. maju terus de, jangan menyerah oleh penyakit! allah pasti mendengar do’amu.
9UDfV3 http://fb7Vrp92nNkdpv8r6cmBva.com
Ada hal yang harus saya luruskan di sini.
Discovery Channel adalah sebuah kanal televisi kabel yang kerap membuat dokumenter tentang ilmu pengetahuan.
Fenomena penyakit Dede pun direkam dari sudut sains medis dan ilmu pengetahuan, tidak sekadar berkata: “eh.. liat nih, ada orang kayak gini, aneh ya, kasian bener”.
Fenomena ini diketahui Fox TV ketika mereka melihat fotonya dalam sebuah majalah Inggris. Mereka mengontak saya dan meminta saya mencek kebenarannya. Saya bertemu Dede, mengutarakan maksud untuk meneliti penyakitnya, mencoba mengobati, dan merekamnya untuk Discovery Channel. Ia setuju, namun saya harus berurusan dengan ‘agent’nya, hal yang sebenarnya ingin saya hindari karena ada ‘agent, berarti ada tambahan anggaran produksi.
Setelah itu, Fox TV Studios sebagai rumah produksi penyuplai program juga memfasilitasi dengan mendatangkan ahlinya, yang terpilih dari beberapa ahli serupa dari berbagai negara. Selain itu, Dede juga, melalui ‘agent’-nya penyelenggara pertunjukan manusia aneh, juga diberikan sejumlah uang.
Eksklusivitas kami minta karena di dunia ini juga ada kanal serupa yang menjadi kompetitor DC. Jumlah uang yang disebut media adalah jumlah yang langsung diberikan oleh Fox TV, tanpa melalui perantara sang ‘agent’.
Setelah selesai satu periode pengambilan gambar, ternyata ada pihak lain yang ingin mengambil keuntungan dengan menagih ongkos kepada para wartawan cetak maupun televisi dan mengatakan bahwa pihak Fox-lah yang meminta. Padahal, Fox pun pernah ditolak oleh Dede ketika akan mengambil tambahan gambar. Saya hanya menduga ada hal yang tidak beres dengan ‘agent’-nya.
Penelitian memang memakan waktu agak lama, sekitar 3 bulan untuk mengetahui jenis virus dan penyakitnya. Saya berkenalan dengan Dede awal April, butuh 1,5 bulan untuk riset awal, mencari referensi dan dokter ahli sampai akhirnya melakukan diagnosis pertengahan Juni. Sampel diteliti paralel dengan pasca produksi, penayangan baru dilakukan pertengahan November.
Televisi memang dunia komersial, karena mahalnya infrastruktur dan biaya produksi. Karena itu, apapun bentuknya, produk televisi adalah suatu eksploitasi. Fox sebagai sebuah perusahaan juga ingin ada profit, demikian pula Discovery Channel. Tapi di atas segala keuntungan material, saya percaya bahwa ada hl lin yang lebih berharga, yaitu penyebaran ilmu pengetahuan.