
Museum Timah Indonesia (foto dokpri)
Timah bagi generasi milenial mungkin kurang populer. Tapi bagi yang mempelajari senyawa kimia dan kawan-kawannya pasti tahu dengan senyawa kimia bernama Stannum dengan simbol Sn.
Jika belum tahu, timah juga biasa digunakan untuk melapisi baja agar tidak berkarat. Selain itu timah juga digunakan industri elektronika untuk menyambung logam dengan menggunakan solder. Itu hanya dua dari sekian banyak manfaat timbah dalam kehidupan sehari-hari.
Tapi lupakan dulu apa itu timah, mari saya ajak berkunjung ke Museum Timah Indonesia di Muntok, kabupaten Bangka Barat.
Berkunjung kemari kita akan disuguhi keindahan sebuah museum. Dari bangunan gedungnya misalnya, bangunan museum menempati bekas kantor pusat Banka Tinwinning yang megah. Gedung berarsitektur Eropa dan berdiri di tahun 1915 hingga hari ini terlihat masih kokoh.
- Penambangan Timah Rakyat (foto dokpri)
- Pengunjung Museum Timah (foto dokpri)
- Lukisan Bung Karno saat Diasingkan di Bangka (foto dokpri)
- Sudut Museum timah
Bantuk bangunan masih sama persis, tidak ada perubahan sama sekali dari bangunan asli saat masih digunakan sebagai kantor pusat perusahaan Timah Bangka. Ruang di dalam gedung juga tidak diubah, namun disesuaikan dengan kebutuhan museum.
Konon museum sejenis cuma satu-satunya ada di Bangka. Di negara lain di Asia tidak ada museum sejenis ini. Di Bangka sendiri ada dua museum Timah Indonesia, selain di Muntok juga ada di kota Pangkalpinang. Hanya bedanya, di Muntok museum ini lebih menitikberatkan pada peleburan timah dan logam. Sementara di Pangkalpinang lebih mengarah ke pertambangannya.
Museum timah ini terdiri dari 2 lantai. Di lantai pertama terdapat galeri foto yang berisikan sejarah kegiatan penambangan timah, khususnya di pulau Bangka. Sedangkan lantai dua digunakan sebagai perpustakaan dan kantor museum.
Di beberapa bagian museum pengunjung disuguhi kisah timah yang dimulai dari usaha penambangan rakyat yang tradisional, kemudian berkembang menjadi kegiatan industri berskala besar sejak masa jaman penjajahan Belanda. Di masa lalu timah Bangka tidak hanya terkenal di dalam negeri, namun juga terkenal hingga ke seantero dunia. Kualitas timah Bangka dikenal sangat baik dan menjadi komoditi berharga mahal.
Di masa pasca kemerdekaan RI, usaha penambangan timah yang sebelumnya dikelola oleh pemerintahan Belanda diserahkan dan dinasionalisasi oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Nama perusahaan penambangan timah yang berbahasa Belanda pun kemudian diubah menjadi Perusahaan Nasional Timah.
Selain menampilkan foto-foto sejarah, di lantai satu juga disajikan bentuk asli timah, mulai dari biji-bijian yang masih mentah hingga menjadi timah guna kepentingan industri.
Berkunjung ke museum ini saya benar-benar mendapatkan pencerahan yang sangat detil mengenai dunia pertimahan di kepulauan Bangka. Informasi yang ditampilkan pun menarik, mudah dipahami dan disajikan dengan penataan visual yang memikat.
Bagi yang sedang berkunjung ke Bangka atau tengah merencanakan perjalanan ke Bangka, saya rekomendasikan tempat ini untuk dikunjungi sebagai destinasi wisata sejarah yang keren. Sekaligus memperkenalkan sejarah dengan cara yang kekinian bagi anak-anak.
[…] Rumah berarsitektur Eropa ini dibangun awal abad ke-20, dan mulai ditempati pada tahun 1913 oleh Residen (penguasa Belanda) di Bangka yang berkedudukan di kota Pangkalpinang. Menurut catatan sejarah, Pangkalpinang dijadikan ibukota karesidenan Bangka di masa penjajahan Belanda, setelah sebelumnya ibukota Karesidenan ini berada di kota MuntokMengunjungi Rumah Pengasingan Soekarno di Bangka. Read more … », Bangka BaratKejayaan Timah Bangka Bukan Isapan Jempol. Read more … ». […]