Itu adalah sms yang masuk ke nomer HP saya kemarin. Sms macam ini memang baru kali ini saya dapat. Pengirimnya tak jelas, nomernya masih saya simpan 085720899781.
Di kontak list saya tak ada nomer tersebut. Anehnya lagi, saya jarang sekali memberikan nomer Indosat saya ke siapapun. Hanya ada keluarga dan beberapa kawan yang saya beri nomer ini. Karenanya agak surprise juga menerima pesan sms macam beginian. Hampir ge-er juga dapat sms menang undian.
Untungnya saya bukan termasuk orang yang mudah percaya dengan gaya penipuan seperti ini. Kalau memang saya menang undian, mengapa tak ada informasi saya dapat hadiah apa, dan kapan undian ini dilangsungkan. Bahkan yang lebih ajaib lagi, saya tak pernah sekalipun mengikuti undian macam ini.
Iseng saya telusuri website yang tercantum di sms tadi. Kesan pertama saya, si pelaku penipuan ini niat banget, dan dia atau tim di belakangnya adalah mereka yang paham seluk beluk pembuatan websites. Kejahatan mereka cukup rapi. Menipu dengan cara yang sangat halus. Mereka tak lagi menggunakan sms jebakan mama minta pulsa, tapi membangun websites “seolah-olah” adalah websites korporat.
Sekilas website indo-sat-poin sama dan sebangun dengan website indosat.com yang merupakan situs resmi korporat indosat. Bagi yang kurang jeli pasti menyangka website pertama adalah milik PT.Indosat, padahal bukan.
Ada beberapa keanehan yang saya lihat di website tiruan indosat ini. Pertama, di website ini tercantum beberapa nama yang tak ada kaitannya dengan persoalan undian berhadiah. Mulai dari gubernur DKI Jokowi, kapolri Jenderal Timur Pradopo, hingga ketua KPK Abraham Samad. Duh, si pembuat website ini maunya dianggap keren dengan memasang beragam foto para petinggi negara tersebut. Tapi dia lupa, foto-foto itu jadi tak punya makna lantaran tak ada keterkaitan para pejabat itu dengan undian berhadiah.
Kedua, alamat url websites ini tak mengesankan. Maunya terpercaya, padahal abal-abal. Selama ini untuk urusan komunikasi online berbasis website, tak sekalipun saya menemukan situs korporat yang alamat url-nya iseng seperti www.indo-sat-poin.Webs.com.
Ketiga, untuk pengambilan hadiah kendaraan situs ini ‘seolah-olah’ bekerja sama dengan Samsat Polda Metro Jaya. Situs sini seolah terhubung dengan situs Samsat untuk pengurusan bea balik nama kendaraan hadiah. Di sisi kanan situs tertera foto-foto kegiatan di gerai Samsat agar berkesan meyakinkan.
Ada yang lebih menggelikan lagi soal hadiah bagi pemenang diluar daerah. Hadiah kendaraan akan diantarkan melalui Jasa Penerbangan, dengan menggunakan Pesawat Kargo BOEING 737 GX dari bandara Halim Perdana Kusuma. Sepanjang pengetahuan saya tak pernah sekalipun pihak penyelenggara undian membuat keterangan sedetil ini. Mau dikirim menggunakan pesawat Casa atau Airbus sekalipun bukan urusan kita.
Lalu, apa yang harus dilakukan konsumen jika menemui hal sejenis ? Pertama, pastikan diri anda apakah benar pernah mengikuti undian berhadiah dari perusahaan telekomunikasi atau operator telepon? Jika tidak, abaikan. Anggap saja orang iseng.
Jika anda merasa pernah mengikuti undian berhadiah yang digelar sebuah operator telco, segera hubungi customer service resmi perusahaan telco tersebut. Tanyakan secara detil apa syarat pengambilan hadiah undian. Jangan terjebak menghubungi nomor kontak yang diberikan melalui sms. Bisa jadi itu nomor gerombolan penipu yang akan memperdaya kita saat lengah.
Masih kurang? Laporkan saja ke polisi, biar pelakunya jera. Toh untuk menelusuri siapa orang dibalik nomor tadi sangat mudah. Bahkan untuk menelusuri si empunya websites abal-abal pun bukan perkara sulit.
Harusnya perusahaan telco seperti Indosat atau yang lain segera mengajukan keberatan karena imej buruk tentu akan melekat ke citra korporat jika persoalan sejenis tidak ditangani secara cerdas. Ini juga berlaku bagi operator telco lainnya, karena belakangan saya juga menerim pesan sms dengan isi sejenis namun beda perusahaan telco.
Bagi konsumen telco kuncinya cuma satu: Waspada! Itu saja.
itu berarti mereka gak ngerti esensi socmed. mental mereka masih birokratis gitu. kalau sy bbrp kali komplain ke layanan tertentu lewat twitter, alhamdulillah langsung direspon.