0 0
Read Time:1 Minute, 42 Second

GO Rakyat (sumber foto www.majalah.online)

Hati-hati menggunakan layanan taksi atau ojek online. Terutama bagi anda yang menggunakan moda pembayaran non tunai melalui dompet elektronika, seperti Gopay atau GrabPay. Beberapa kasus menunjukkan ada pengemudi ‘nakal’ , yang tidak mengambil sewa dan ngabur seenaknya. Malangnya, uang sudah kadung kepotong dari dompet elektronik.

Contohnya dialami istri saya. Sebagai orang yang belum lama menjadi pengguna transportasi online -sekitar setahunan lah- dia sudah mengalami banyak kejadian tak menyenangkan.

Belum lama ini ia memesan taksi online dari sebuah Mal di Jakarta Timur dengan tujuan rumah tak jauh dari situ. Order diterima dan mobil pun mengarah ke Mal yang dimaksud. Anehnya mobil tersebut dengan sengaja menjauhi mal dan masuk ke jalan tol Jagorawi.

Sadar sang sopir online urung menjemputnya, istri saya sengaja tak membatalkan (meng-cancel) pesanan. Namun ia hanya bisa kesal karena uang melayang lantaran sudah membayar dimuka menggunakan transaksi elektronik. Namun ia tak terlampau menyesal karena uang yang terpotong tak seberapa besar. Iapun memilih mengiklaskan uangnya yang raib.

Kasus lain menimpanya saat memesan ojek online dari kantor sepulang bekerja. Pengendara sudah sampai di depan istri saya namun ia menolak membawa penumpang dengan alasan jalanan macet sambil si pengojek menunjukkan Google Map yang memperlihatkan indikator jalanan macet yang ditandai dengan warna merah.

Kali lain istri juga mengalami hal sama. Dan akhirnya belum lama ini ia komplain resmi ke pihak manajemen transportasi online dengan meminta pengembalian uang pada transaksi elektronik yang sudah kadung hilang.

Apa yang dialami istri saya ternyata juga dialami beberapa kawan lainnya. Modus pura-pura menerima orderan lalu kabur setelah uang diterima melalui fasilitas pembayaran non tunai jelas memperburuk citra transportasi online. Kasihan pihak manajemen yang dicemarkan oleh perilaku seenaknya dari pengemudi ‘katro’ macam ini.

Karenanya, hati-hati menggunakan moda pembayaran non tunai saat memesan transportasi online. Pihak manajemen transport online mesti sadar dan tanggap dengan fenomena ini. Sistem mesti diupdate dan memberikan perlindungan maksimal bagi pengguna jasa. Jika ini dibiarkan akan menggerogoti kesan baik yang sudah dibangun selama ini oleh pihak manajemen.

About Post Author

syaifuddin sayuti

Ex jurnalistik tv yang gemar makan dan travelling. social media addict, ex Kepsek Kelas Blogger, admin BRID.
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %