Menyatukan banyak kepala dalam satu acara tentu bukan perkara mudah. Namun kopdar Kompasiana dan launching buku blog Chappy Hakim berjudul Cat Rambut Orang Yahudi, siang tadi berhasil menyatukan semua kepentingan. Karena Kompasiana pula, acara ini bertabur bintang. Mulai dari jenderal bintang 4, Chappy Hakim. Bintang politik dan film, Marissa Haque. Sampai bintang kecil Ammar Mahardika, anaknya Abi. Semuanya nge-blend dalam satu rumah sehat kita.
Dibanding kopdar pertama di Bentara Budaya dulu, kopdar akbar kali ini jauh lebih gila. Dulu masih pada jaim. Sekarang kelihatan aslinya semua. Ternyata Pak Prayitno itu 11=12 sama Louis Armstrong. Pak CH juga gak kalah sama Bill Clinton (lho?). Mbak Linda teteup si ratu heboh. Dan yang tak disangka Lily Yulianti Farid yang super kalem di Kopdar akbar pertama dulu, ternyata bisa garang di panggung. Dan disini akhirnya saya bisa live menyaksikan Avril van Cikarang nyanyi. Waduh ternyata kompasianer punya bakat terpendam dalam dunia tarik suara, bukan hanya tarik urat saat berdebat ngomentari postingan ‘panas’ di kompasiana!!
Ada satu hal yang menarik selain soal diskusi bukunya pak CH, yakni tampilnya Ammar anaknya Abi. Saya kira tradisi menampilkan generasi baru harus terus didorong dalam setiap event Kompasiana. Ini menunjukkan sebuah upaya meluaskan pengaruh atau menularkan virus ngeblog. Ammar bisa jadi awal yang baik.
Dan yang tak boleh dilupakan adalah puisinya kang Unang Muchtar diujung acara, “Jangan Cengeng Jenderal”. Sangat pas dengan situasi terkini. Terkesan seperti menyentil, meski tak dikatakan secara nyata. Salut buat Unang, sayang saya tak sempat ngobrol dengan kang Unang siang tadi. Next time baca puisi lagi kang.

Unang Muchtar
Oya acara tadi siang tambah greng dengan akhir yang ‘panas’ di Bakso Lapangan Tembak dekat hotel Mulia. Kalau yang ini memang diluar agenda panitia. Ini selbrasi buat Yulyanto, blogger imut itu. Thx ya Yul traktirannya. Sebenarnya pengen nambah, tapi perut udah nggak kompromi.
Jika ada yang kurang, mungkin ketidak hadiran sejumlah rekan seperti Yunanto, Aris, dan dokter Ririen yang sedang berpeluh dengan tugas. Dan foto-foto ini sekedar berbagi kesenangan buat teman-teman yang tak bisa hadir.

Pepih dan Marissa Haque
Sayangnya foto barengan di ujung acara belum diupload juga sama mas Eddy Taslim. Kita nunggu lho mas, soalnya kameranya mas ET yang paling bisa ‘menangkap’ semua kegilaan kita barengan.