Kawan kami, Cahyo Wirawan kamera person MNCTV hari selasa dianiaya seorang pemuda di kawasan Cipinang, Jakarta Timur. Tangan kiri Cahyo patah akibat pukulan tongkat Baseball. Sementara kaki kirinya lebam karena sebab yang sama.
Persoalan konon terjadi akibat motor Cahyo nyaris menyerempet mobil pelaku. Tak terima nyaris diserempet, pelaku turun dari mobil, mengambil stik baseball dan memukul Cahyo berkali-kali. Pelaku bernama Angga Aditya yang juga warga Komplek Cipinang Indah Jakarta Timur, saat didatangi polisi dan korban ke rumahnya malah memaki-maki korban. Bahkan pelaku sempat mengancam akan membunuh korban.
Kini Cahyo tergolek lemah di sebuah rumah sakit di Bekasi. Esok hari, tangan korban akan dioperasi untuk mengambil serpihan tulang yang remuk akibat pukulan tongkat baseball.
Keluarga pelaku sempat mengajak damai dan menawarkan ongkos pengobatan di RS hingga sembuh asal kasusnya tak dipolisikan. Namun tawaran itu ditolak pihak korban. Hingga Selasa malam pelaku masih dimintai keterangan oleh polisi Duren Sawit.
Saya tak habis pikir dengan perilaku orang kita yang mudah marah di jalanan. Kenapa harus memukul, kenapa harus mengambil tongkat Baseball, kenapa pula menyediakan tongkat baseball di bagasi. Apakah begitu cara kita menyelesaikan persoalan?
Kekerasan dengan berbagai wajah harus kita tolak. Ini bukan masalah menimpa wartawan atau bukan. Ini persoalan penghormatan pada hak orang lain. Selama masih mempunyai mulut untuk bicara, semua masih bisa dinegosiasikan, dicari jalan pemecahannya. Main pukul hanya akan membuat luka. Luka fisik maupun luka batin. Luka fisik mungkin bisa disembuhkan, tapi luka batin akibat kesemena-menaan bakal membekas lama pada diri korban.
Mari hentikan kekerasan sekarang juga!
Menarik tulisanmu om (diluar sy sbg korban ya..),melihat perangai buruk manusia sbg warga negaranya ini yg memang perlu kita soroti..dari peristiwa inipun sy pribadi dapat pelajaran yg sangat bermanfaat, dimana kewaspadaan kita sebagai pribadi dalam berhadapan dengan org yg tidak kita kenal secara dekat, kepribadiannya,latar pendidikan bermoralnya, dan mungkin jg tingkat “kemanusiaannya”,mengingat kita adalah makhluk sosial yg berkomunal tentunya.. Apapun alasannya, dalam suatu proses penyelesaian sesuatu, tidak dibenarkan menggunakan kekerasan fisik. Semoga semua berkenan.. Tks kenia, tks tempatnya om udin.. Sukses selalu..
bener Yo, masyarakat kita kenapa ya gemar melakukan kekerasan. padahal hidup sudah susah, kok ya dipersulit dengan tindakan main hakim sendiri kayak gitu.
saya bingung apa sih yang dikejar dari melakukan aksi kekerasan. kepuasan batin? kesenangan? wah kalau itu yang jadi tujuan, kasihan sekali si pelaku kekerasan. masih muda, tapi memiliki perangai yang buruk.
thx mas arul sudah mampir. tukeran link dong!
Setujuuu..akupun memikirkan hal yg sama mas.ada apa dgn rakyat ind? Apapun alasannya,siapapun yg salah,knp hrs dgn kekerasan? Smg mas cahyo cepat pulih
eh ada maminya Val, gmn kehamilannya Ken? semoga sehat-sehat ya.
soal kasus ini sy cuma berpikir, bgm pendidikan si pelaku dalam keluarganya ya? kok hanya karena soal seperti itu bisa ambil keputusan menganiaya orang lain hingga tangannya patah. benar-2 gak habis pikir.
di rumah sy wanti-wanti banget anak2 agar tidak melakukan aksi fisik ketika bertengkar dengan orang lain. selama masih ada mulut untuk bicara, bicaralah.