Sejak selasa kemarin perhatian media kita beralih dari hiruk pikuk Sea Games yang menempatkan Indonesia sebagai juara umum. Beralihnya bukan pada perkara korupsi yang dikaitkan dengan penyelenggaraan Sea Games, namun pada pernikahan Ibas-Aliya.
Pernikahan yang tak biasa, karena melibatkan dua nama besar di negeri ini. Ibas adalah Sekjen Partai Demokrat yang juga putra bungsu Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Sementara Aliya adalah putri sulung Hatta Rajasa, Menko Perekonomian yang juga ketua umum Partai Amanat Nasional.
Banyak gosip dan spekulasi yang menyatakan bahwa ini merupakan pernikahan koalisi dua kekuatan politik. Pernyataan itu tak bisa dibantah, sah-sah saja terlontar. Karena faktanya memang demikian.
Sepekulasi ini masih ditambah lagi gosip bahwa besan presiden sedang menyiapkan diri menuju kursi RI-1 di tahun 2014. Konon menurut kabar burung politik, sang besan akan dipasangkan dengan adik ipar presiden. Benar tidaknya kabar ini wallahualam..
Kembali ke soal pernikahan ini. Tak ada yang salah seorang Presiden menikahkan putranya. Tak ada yang salah juga dengan siapa dia berbesanan. Tak ada yang salah pula jika prosesi pernikahan Ibas-Alya konon menelan biaya hingga Rp. 40 M. Meski demikian menurut Julian Aldrin Pasha, sang jubir Presiden tak sepeser pun biaya pernikahan itu diambil dari uang Negara.
Saya hanya berucap Alhamdulillah kalau itu benar. Berarti presiden kita adalah orang yang amanah, bisa memisahkan urusan negara dengan urusan pribadi. Mantap! Dua jempol.
Tapi kenapa akad nikahnya digelar di istana peristirahatan presiden di Cipanas ya? Bukankah itu melekat pada jabatan SBY sebagai Presiden.
Pertanyaan yang sama dulu juga pernah menggantung di benak saya saat si sulung Agus Harimurti menikah dengan Annisa Pohan di istana Bogor.
Mereka memang putra presiden, itu fakta. Pernikahan ini merupakan acara pribadi, ini juga fakta yang tak terbantahkan karena demikian yang selalu didengungkan pihak istana. Namun penggunaan istana Cipanas yang merupakan bagian tak terpisahkan dengan jabatan Presiden rasanya kurang pas. Entahlah, logika saya agak kacau soal ini.
Pagi tadi saat melihat acara Selebrita di trans7 saya kaget karena program itu memberi tag pernikahan Ibas-Alya sebagai Royal Wedding. Setahu saya Royal Wedding adalah sebutan bagi pernikahan di sebuah kerajaan macam pernikahan William-Kate di Inggris atau pernikahan putri sultan Yogya beberapa saat lalu. Ada monarki (kerajaan) dalam pernikahan tersebut.
Sementara pernikahan Ibas dan Aliya adalah pernikahan biasa, meski keduanya adalah putra petinggi negeri ini.
Menurut kru redaksi trans7, mereka di newsroom sudah menghindari penggunaan istilah Royal Wedding untuk memberitakan pernikahan Ibas-Aliya. Namun program Selebrita bukan program inhouse Trans7, ini adalah program dari luar yang dibuat production house Indigo dengan supervisi tim produksi Trans7.
Tapi apapun dalih mereka, menurut saya itu adalah kecerobohan yang tak perlu. Apalagi ini dilakukan oleh host broadcaster pernikahan Ibas-Aliya sendiri. Kecuali kalau trans7 memang sengaja mau menyindir pernikahan Ibas-Aliya sebagai Wedding yang Royal karena menghabiskan banyak uang. Heheā¦.
siapa yang bermuasal mengaku sebagai royal wedding…? yang bersangkutankah? atau orang-orang yang ‘ingin cari muka’ ? seharusnya segera diralat oleh pihak keluarga yang bersangkutan, bukan? bila sengaja didiamkan, tentu akan menambah cibiran orang….
salam untukmu, Udin. tulisan yang cerdas.
yang bilang itu royal wedding itu trans7 mbak. sy sudah komplain ke redaksinya. sayang program yg sy komplain bukan garapan news. jadi mereka gak bisa merevisi. istilah itu ada di acara selebrita pagi, tepat saat pernikahan Ibas-Alya. mereka live dari cipanas pagi itu dengan tagline acara royal wedding pernikahan Ibas-Alya.
makasih ya mbak Linda sudah mampir.