0 0
Read Time:2 Minute, 1 Second

 

Gadget Kudo (sumber: techinasia)

Gadget Kudo (sumber: techinasia)

Terjun ke bisnis tanpa punya pengalaman? Berjualan tanpa punya trik dalam berdagang?

Itulah saya. Saya memang tak punya bekal ilmu berdagang sama sekali. Selama ini saya jauh dari aktivitas perdagangan karena selalu berpikir tidak bisa, tidak bakat, dan sejumlah “tidak” lainnya yang ternyata di kemudian hari menjadi “mental blocked” saya.

Oleh karena itu ketika sekitar 3 bulan silam ditawari terjun ke bisnis menjadi agent online shopping Kudo agak sedikit sangsi. Bisa gak ya? Secara saya tak punya pengalaman apapun terkait dunia e-commerce. Selama ini saya selalu jadi konsumen dan bukan penjual.

Bagi saya e-commerce adalah belanja, belanja dan belanja. Tak pernah kepikiran membalik peran dari tukang belanja menjadi tukang jualan.

Tapi, bukan saya jika tak bisa menerima tantangan. Saya iyakan walaupun dengan berjuta keraguan, berjuta pertanyaan menggayuti benak.

Saat menerima seperangkat gadget dari Kudo sebagai ‘alat’ berjualan saya masih juga tak yakin. Beneran mau jualan?

Ya sudahlah, gadget sudah di tangan dan nama pun sudah tercatat. Konsekuensi sebagai pedagang mesti ditanggung. Ayo jualan….

Langkah pertama yang saya lakukan adalah menjelaskan apa itu Kudo pada kalangan paling dekat yakni keluarga. Saya jelaskan kenapa dan bagaimana skema bisnisnya, cara kerjanya, apa benefit bagi agent dan banyak hal yang saya dapatkan pada saat pengiriman gadget.

Setelah itu, penjelasan serupa saya berikan pada teman sekantor, tetangga, hingga teman anak-anak saya. Ada yang bertanya balik, antusias, namun ada pula yang tak peduli. Sakit hati? Enggak, biasa saja.

Sehari dua hari di awal jadi agent memang saya belum dapat apa-apa, tak (belum) ada respon dari kawan-kawan. Pulsa kemudian jadi peyelamat saya, beberapa kawan yang tahu kemudian belanja pulsa pada saya. Tidak banyak memang, tapi lumayan lah. Setiap pesanan berapapun itu bagi saya adalah rejeki, rejeki anak soleh.

Setelah itu tanpa bekal ilmu berdagang sama sekali, kemudian transaksi demi transaksi pun saya dapatkan. Ada teman-teman anak saya yang membeli voucher berenang, saudara yang membayar tagihan atau pesan ini itu melalui Kudo.

Saya memang belum berjualan dengan kekuatan penuh. Berjualan masih menjadi ‘penyela’ dari aktivitas keseharian saya. Tapi perlahan saya jadi makin mengerti apa dan bagaimana bisnis ini mesti dijalankan. Bukankah sejak lama saya ingin punya kios berdagang, dan kini kios itu ada di tangan saya.

Postingan soal Kudo yang lain:

Kelas blogger di Bandung yang seru

Mudahnya transaksi di Kudo

Yuk Berburu Diskon di Harbolnas

Kudo minimarket segede tablet

 

About Post Author

syaifuddin sayuti

Ex jurnalistik tv yang gemar makan dan travelling. social media addict, ex Kepsek Kelas Blogger, admin BRID.
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %