0 0
Read Time:1 Minute, 49 Second

Ceng Beng. Ziarah kubur ternyata bisa menjadi sebuah perhelatan besar. Seperti yang saya lihat sendiri di kota Pangkalpinang, Bangka Belitung. Kegiatan Sembahyang kubur atau yang disebut tradisi Cengbeng itu bahkan dibuatkan kegiatan semacam festival. Penuh pernik dan biasanya dihadiri ribuan orang.

Dan tahun 2016 ini festival yang dirayakan warga keturunan Tionghoa di Pangkalpinang mencapai puncaknya, Senin 4 April 2016. Ribuan warga Tionghoa dari berbagai kota dan negara bakal berkumpul di pekuburan khusus Tionghoa, Sentosa.

Sebelum sampai pada puncak perayaan festivalnya yang dilakukan Senin dinihari, berikut beberapa gambar yang diambil Minggu siang sehari sebelum acara puncak Festival Cengbeng.

Festival Cengbeng

Festival Cengbeng

Sepanjang hari Minggu saya melihat komplek pekuburan Sentosa mulai bebenah. Jalanan menuju makam dipasangi lampion. Di kanan kiri jalan yang membelah pekuburan yang konon luasnya mencapai 19 hektar lebih itu, lampion berwarna merah menyala menyambut semua peziarah maupun para wisatawan seperti saya.

 

Pekuburan Sentosa Jelang Cengbeng Festival (foto dokpri)

Pekuburan Sentosa Jelang Cengbeng Festival (foto dokpri)

Beberapa kuburan leluhur warga Tionghoa Pangkalpinang sudah terlihat cantik, dibersihkan pihak keluarga maupun penjaga makam. Beberapa lainnya masih dalam proses pembenahan. Makam tidak hanya dibersihkan dari kotoran sampah maupun tanaman merambat, namun juga dipercantik dengan mengecat bagian-bagian tertentunya.

 

Pekuburan Sentosa di Pangkalpinang (foto dokpri)

Pekuburan Sentosa di Pangkalpinang (foto dokpri)

Festival Cengbeng sendiri sudah dimulai sejak Maret akhir dan berakhir di tiap tanggal 4 April. Namun khusus tahun kabisat acara puncak festival ini jatuh pada tanggal 5 April 2016.

Ziarah Kubur Cengbeng (foto dokpri)

Ziarah Kubur Cengbeng (foto dokpri)

Bagi wisatawan yang awam dengan tradisi Ceng Beng, ada hal yang tampak jelas di makam yang bisa jadi penanda apakah pihak keluarga sudah melakukan sembahyang kubur atau belum. Biasanya makam yang sudah dikunjungi atau diziarahi akan ditinggali jejak.

Di atas pusara akan terlihat kertas uang-uangan yang diletakkan menyebar. Biasanya yang dipilih adalah warna kuning keemasan.

Sementara di tempat persembahan ada peninggalan sesaji berupa makanan, jajanan dan kegemaran leluhur.

Ingin tahu seperti apa keseruan festival Cengbeng 2016 ini selengkapnya? Nantikan laporan saya selanjutnya.

Bersih Makam Tradisi Cengbeng (foto dokpri)

Bersih Makam Tradisi Cengbeng (foto dokpri)

About Post Author

syaifuddin sayuti

Ex jurnalistik tv yang gemar makan dan travelling. social media addict, ex Kepsek Kelas Blogger, admin BRID.
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %