Penghargaan Achmad Bakrie 2015. Enam orang tokoh dari latar belakang keilmuan yang berbeda memperoleh anugerah Penghargaan Achmad Bakrie atau Bakrie Awards ketigabelas tahun 2015. Gelaran pemberian penghargaan di bidang pemikiran sosial, sastra, kedokteran, sains, teknologi dan peneliti muda ini diberikan dewan juri kepada sejumlah nama yang selama ini dikenal idealis dan konsisten menjalankan aktivitas pemikiran keilmuan, serta terus menghasilkan karya-karya terbaik bagi Indonesia.
Keenam tokoh tersebut masing-masing Azyumardi Azra yang meraih penghargaan di bidang pemikiran sosial. Azyumardi yang pernah menjabat sebagai Rektor IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta dianggap menyumbang secara istimewa khazanah pengetahuan keIslaman, khususnya tentang dunia Islam sebagai jaringan ide yang mengalir dari satu kawasan ke kawasan lain dengan dinamis dan saling mengilhami.
Sastrawan Ahmad Tohari mendapat penghargaan di bidang kesusasteraan. Tohari dikenal dengan novel-novelnya seperti Ronggeng Dukuh Paruh, Lintang Kemukus Dinihari serta Jentera Bianglala. Dewan Juri menilai Tohari memperkokoh tradisi sasta realisme di Indonesia dan piawai mengolah kampung halaman, serta peka terhadap masalah sosio-kultural masyarakat pedesaan.
Tigor Silaban mendapatkan penghargaan di bidang kedokteran/ kesehatan. Tigor, dokter yang mengabdikan hidupnya di pedalaman Papua ini, dianggap sebagai sosok yang bisa merajut persatuan Indonesia melalui pengabdian tanpa henti dan tanpa pamrih dalam membangun dan memperkaya kesehatan yang menjunjung martabat warga tertinggal.
Suryadi Ismadji beroleh penghargaan di bidang sains. Suryadi terpilih mendapatkan anugerah Achmad Bakrie karena dianggap memperkaya khazanah pengetahuan biokimia melalui sederet riset berbasis keanekaragaman hayati lokal, yang disertai publikasi ilmiah mengesankan meski harus bekerja dalam lingkungan yang belum optimal.
Kaharuddin Djenod di bidang teknologi. Kaharuddin terpilih karena dianggap menopang pengembangan industri maritim Indonesia melalui inovasi teknologi khususnya pengembangan sistem dan metode mutakhir desain kapal laut yang terbukti mampu bersaing di dunia internasional.
Sementara Suharyo Sumowidagdo meraih penghargaan sebagai peneliti muda berprestasi. Ia berperan aktif dalam kerjasama eksperimen global yang manandaskan keberadaan partikel Boson-Higgs di Cern, yang diramalkan oleh model standar fisika partikel. Ia bersedia kembali ke tanah air sebagai pionir untuk memulai dan memimpin grup eksperimen global pertama di tanah air.
Berdedikasi dan Konsisten
Dalam sambutannya, putra sulung keluarga Bakrie, Aburizal Bakrie mengatakan bahwa keenam tokoh ini dipilih Freedom Institute melalui penyaringan sangat ketat. “Keenamnya merupakan tokoh yang telah menunjukkan dedikasi dan pencapaian yang membanggakan pada bidang masing-masing.”
Ical berharap, semangat dan pengabdian para peraih penghargaan ini akan menjadi sumber inspirasi bagi kaum muda kita untuk meraih prestasi yang juga membanggakan di masa mendatang.
Sementara itu saat menerima award, sastrawan Ahmad Tohari sempat menyentil sejumlah kalangan yang tidak memiliki kepedulian pada tradisi literasi. Pemerintah dan masyarakat kebanyakan dianggap tak cukup punya kepedulian pada kesusasteraan. Kegiatan literasi sastra menjadi terpinggirkan, padahal masyarakat kita butuh apa yang dinamakan ‘rasa’ bukan hanya logika. Tohari juga menyentil anggota dewan yang kerap membuat kegaduhan di parlemen. Menurut Tohari, “Negeri ini tidak butuh kegaduhan politik, namun negeri ini masih butuh dengan sastera agar tak terjadi kegaduhan politik.”
Pemberian penghargaan yang berlangsung meriah di gedung Djakarta Theater, Jakarta dimeriahkan penampilan penyanyi pop terkenal Ruth Sahanaya, Sandy Sondoro, serta penyanyi campur sari Endah Laras. Rencananya acara ini akan tayang di stasiun televisi antv dan tvOne pekan depan.
iki opo sih?
se-7 mbak Evi. Kita perlu penghargaan seperti ini khususnya bagi pengembangan ilmu dan budaya, karena dengan demikian akan memacu semua orang untuk membuat karya terbaik.
terima kasih ipah… *berasa dapat Bakrie Award*
Lho, kok saya yang diberi selamat?? hehe.. thx sudah mampir kemari ya..