0 0
Read Time:1 Minute, 44 Second

Maket Gedung Baru DPR

Kabar miring itu kembali datang dari gedung Dewan di Senayan. Belum usai dengan pro-kontra dana aspirasi DPR sebesar Rp 15 Milyar per anggota dewan, ternyata rencana pembangunan gedung dewan yang baru tetap berjalan. Setidaknya Rp. 800 M disiapkan DPR untuk pembangunan tahap pertama yang akan dimulai September mendatang. Konon pembangunan gedung DPR yang baru ini bakal menelan biaya hingga Rp. 1,6 Trilyun.

Kenapa saya sebut kabar miring? Karena sebelumnya rencana ini sempat menimbulkan hujatan bertubi-tubi ke senayan. Banyak pihak menilai belum saatnya gedung DPR diperbaharui karena secara konstruksi masih cukup baik. Anehnya anggota dewan ngotot tetap minta gedung baru. Bahkan yang menyedihkan mereka sempat membuat klaim bahwa gedung DPR miring akibat gempa. Mereka khawatir bakal tewas tertimpa bangunan yang miring.

Klaim gedung miring dan membahayakan itu sempat menjadi pro-kontra cukup lama. Departemen PU pun melakukan pengecekan ke lokasi. Hasilnya mereka melihat pasca gempa memang ada beberapa kerusakan di gedung Dewan, namun belum sampai taraf membahayakan.

Saya pikir kontroversi itu akan berakhir setelah pernyataan tim PU tersebut. Tapi hari ini saya membaca sendiri di Detikcom, DPR sudah menganggarkan 800 M sebagai dana awal pembangunan tahap pertama gedung tempat mereka bekerja. Jika proyek ini selesai, diperkirakan bakal menelan anggaran hingga 1,6 T. Wow, jumlah yang sangat-sangat banyak.

Sampai disini jadi heran, apa sih yang dipikirkan anggota dewan itu? Mengapa hanya uang, uang dan uang yang terus mereka urus. Akan berapa banyak lagi mereka menggunakan uang negara demi memperbaiki penampilan? Bangun gedung baru menurut hemat saya hanya untuk sekedar gaya dan ujungnya adalah proyek. Jumlah 1,6 T jelas jumlah yang sangat menggiurkan. Jika gedung itu masih cukup baik, mengapa harus membangun gedung yang baru? Tidakkah ini tak sejalan dengan prinsip pengetatan anggaran keuangan negara? Negara diminta mengetatkan keuangan, tapi kok DPR malah minta ini itu yang bukan kebutuhan mendesak.

Kita lihat sampai dimana pertanggung jawaban publik nantinya. Ngomong-ngomong jumlah 1,6 Trilyun itu kalau ditukar pecahan seribuan dan ditaruh dalam karung, butuh berapa karung ya?

*Gbr diambil dari sini

About Post Author

syaifuddin sayuti

Ex jurnalistik tv yang gemar makan dan travelling. social media addict, ex Kepsek Kelas Blogger, admin BRID.
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %