Bagaimana peran blogger dalam memajukan wisata dan budaya di ASEAN? Pertanyaan ini cukup simpel namun membutuhkan jawaban komprehensif.
Kawasan ASEAN saat ini menjadi kawasan penting dalam percaturan pertumbuhan kawasan di dunia. Dengan jumlah penduduk lebih dari 600 juta jiwa dari total 7 milyar penduduk bumi, ASEAN kini memainkan perannya yang strategis dalam bidang perekonomian dunia. Stabilitas keamanan yang cukup kuat membuat ASEAN menjadi pemain penting di dunia.
Siapapun warga dunia pasti setuju kawasan ASEAN merupakan sebuah kawasan dengan keragaman budaya yang memesona. Meski hanya terdiri dari 10 Negara, namun disini bermukim ribuan suku bangsa dengan keragaman budaya yang aduhai. Saya bisa pastikan tak ada kawasan lain di dunia yang memiliki keragaman budaya sekaya kawasan ini.
Sayangya, meski kaya budaya dan pemandangan alamnya, pemahaman warga dunia mengenai kawasan ini masih terbilang rendah. Ini bisa dilihat dari kunjungan wisatawan mancanegara yang masih rendah dibandingkan kawasan lain di dunia. Menurut kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, tahun lalu kawasan ASEAN dikunjungi lebih dari 73 Juta wisman. Sebagai kawasan, jumlah ini terbilang masih jauh dari kawasan lain di dunia. Bahkan jumlahnya nyaris serupa dengan pencapaian jumlah wisatawan di Amerika Serikat, yang mencapai 63 jutaan per tahun. Namun ingat, ini perbandingan sebuah negara dengan kawasan yang beranggota 10 negara.
Apa yang membuat kawasan ASEAN belum menjadi destinasi favorit para pelancong internasional? Banyak sebab, dan itu menjadi pe-er bersama warga Asean.
Banyak negara anggota ASEAN yang belum sadar akan kekuatan budaya dan alamnya. Kesadaran itu belum secara sadar ‘dijajakan’ ke dunia internasional. Selama ini yang paling rajin berpromosi secara masif baru Singapura dan Malaysia. Indonesia sebagai negara yang terbesar justru belum secara kontinyu ‘menjual’ negerinya. Kita masih terbelit dengan persoalan anggaran promosi wisata yang minim serta birokrasi perijinan yang berbelit.
Padahal di era teknologi informasi seperti sekarang ini mestinya promosi wisata dan budaya bisa dimaksimalkan dengan dana yang tak sebesar jika kita menggunakan media mainstream ataupun beriklan secara konvensional.
Pada sisi ini komunitas ASEAN mestinya menggunakan cara berpromosi yang tepat, mudah dan murah. Bagaimana caranya? Maksimalkan keterlibatan blogger dalam upaya promosi budaya dan wisata. Kita tahu dunia blogging itu lintas batas negara. Dengan sekali klik, postingan kita yang menggunakan beragam platform langsung bisa dilacak mesin pencari seperti Google.
Mesti ada upaya sungguh-sungguh melibatkan para blogger dalam promosi wisata, misalnya dengan mengajak blogger ASEAN mengunjungi kawasan wisata tertentu. Mereka diwajibkan membuat postingan ihwal budaya dan wisata tempat yang mereka jelajahi. Dalam setahun dibuatkan program bagi blogger berbeda. Namun dipastikan harus ada kontinyuitas, sehingga dapat diperoleh gambaran menyeluruh mengenai keberadaan suatu kawasan berikut budayanya.
Atau bisa juga digelar sebuah kegiatan kemah blogger di suatu tempat. Misalnya, Indonesia mengajak blogger ASEAN berkemah di Kawasan Perkemahan Cibodas, Jawa Barat. Blogger yang hadir diminta sharing berbagai kegiatan budaya di situ. Ini semacam program pertukaran budaya yang kerap diadakan, seperti program kapal pemuda ASEAN atau titian muhibah yang pernah digelar TVRI dengan RTM Malaysia.
Di sini masing-masing kelompok blogger melakukan diskusi dan pementasan budaya dari negeri asalnya. Kegiatan ini bisa memupuk saling pengertian antar bangsa. Sehingga di masa datang bisa meminimalisir friksi jika mencuat kasus tertentu yang melibatkan komunitas warga di kawasan ini. Termasuk mengurangi hujatan terhadap negeri kita yang belakangan ramai di kanal youtube.
Satu hal terkait promosi wisata dan budaya secara online, blogger juga dapat dilibatkan untuk membuat video pendek mengenai wisata dan budaya sebuah kawasan. Mereka juga diwajibkan mengupload di youtube dan mempromosikannya di akun social media lainnya. Makin banyak yang mengakses tentunya bakal menjadi promosi gratisan yang bisa membuat kawasan ini makin populer.
Oh ya, apa yang dilakukan oleh Asean Blogger Community chapter Indonesia Oktober lalu dengan menggelar diskusi dan pemutaran film tentang Papua, adalah contoh nyata yang harus dilakukan para blogger. Mereka bisa menyosialisasikan budaya dan wisata Indonesia ke komunitas yang lebih luas melalui dunia blogging.
Saya yakin dengan cara sederhana seperti di atas warga di kawasan ini makin cepat saling memahami, saling mengerti. Sehingga tidak dengan mudah terprovokasi isu-isu sentimen anti ras atau antar golongan yang kerap ditiupkan pihak-pihak yang tak bertanggung jawab, yang hanya bertujuan membuat instabilitas kawasan ASEAN.