Jiaaaah …..akhirnya hari yang ditunggu pun tiba.
Batch kedua dari 4 pekan petualangan dengan mobil Nissan March pun dimulai. Sejak terpilih sebagai satu dari 28 blogger dalam program #7DaysMarch, impian menunggangi Nissan March memang membayang dalam benak.
Hmm… sepertinya asyik nih mengendarai city car yang meraih penghargaan sebagai “Car of the Year 2011” dari Otomotif Award 2011. Saya juga bangga karena dipilih dan dipercaya mencicipi mobil selama sepekan, dan mobilnya bukan sembarangan, tapi mobil dengan sejumlah kelebihan. Kalau harus membandingkan dengan “si berat” mobil di rumah, pastinya mobil ini bakal lebih ciamik.
Semula saya mendambakan dapat March oranye yang warnanya catchy itu. Namun karena harus balik lagi ke kantor secepatnya, saya langsung minta mobil yang ada tanpa sempat pilih-pilih.
Setelah pengecekan kendaraan oleh panitia, mobil diarahkan ke SPBU Shell yang letaknya berseberangan dengan kantor Nissan Motor di MT.Haryono Jakarta untuk pengisian BBM. Oya, karena bakal menemani aktivitas selama sepekan, saya beri julukan bagi March ini sebagai si mungil. Julukan yang pas, sesuai bentuknya yang kompak.
Kesan pertama dengan si mungil, mobil ini ternyata lega! Ruang kemudinya cukup nyaman dan saya masih bisa bergerak dengan bebas dan nyaman.
Saat membawanya turun ke jalan, sempat ada rasa was-was. Maklum bukan punya sendiri, takut begini, takut begitu, lantaran sebelumnya sekalipun tak pernah pakai mobil pinjaman. Kalau mobil di rumah ngadat atau sedang di bengkel, saya lebih senang ‘ngangkot’ daripada pinjam mobil teman atau kakak ipar.
Namun kecemasan pun sirna begitu si March membelah jalanan padat Pancoran. Tarikannya lumayan. Saya tak perlu menginjak gas terlalu dalam selama membawa si mungil di tengah lalin yang rame lancar itu.
Sorenya, saya tiba di rumah beberapa saat setelah Adzan Magrib. Saya batalkan puasa dulu dengan secangkir teh hangat. Segarnya….Setelah shalat Magrib sayapun menjemput krucil-krucil dengan bundanya yang sedang bukber di sekolah. Ini sudah diwanti-wanti istri sejak siang, dan tidak boleh tidak alias “harus”.
“Jemput ya dengan mobil baru…”
Begitu rombongan lenong menaiki March, kekaguman tanpa paksaan pun keluar dari mulut mungil dua bocah kami.
“Enak ya mobilnya….”, ujar si kecil.
“Gak berisik kayak mobil kita…” 🙁
Saya hanya tertawa mendengarnya. Saya percaya pujian paling tulus atau kritikan jitu itu datangnya dari anak-anak. Karena dilontarkan tanpa pretensi apapun.
Malam pertama dengan March saya akhiri dengan membawanya ke rumah kakak ipar, yang tinggal bersebelahan komplek dengan kami. Rupanya mereka kepincut dengan bentuknya yang kompak, dan meminta anak sulungnya menjajal mobil. Mereka antusias karena sudah kenal dengan produk Nissan sebelumnya, yakni Grand Livina yang hingga kini masih nangkring di garasi mobil mereka.
“Wah ini sih cocok buat kuliah,” kata kakak ipar.
Baiklah kalau begitu, beliiin satu dong anaknya….hehehe…
wah..mantab nih bang udin…lama ga ikuti perkembangan blogger lagi bang…kangen banget sebenarnya tuk menulis
ok mas amril, nanti diinfokan kalau ada kesempatan mahal seperti ini.
perlu buka contekan dari mas aan nih! hehe…. 🙂
kebetulan bukan Gie, saya dapat yang 642. tapi kalau soal irit, sampai detik ini sepertinya begitu. semoga bener sampai 7 hari nanti.
asiiiikkk…
enteng dan gampang dikendaliin banget kan ya? selamat menikmati saat2 indah bareng si mungil 😀
bener banget mbak. tadinya sempet dag dig dug dot com juga, soale pinjeman. ternyata so far asyik-asyik aja tuh.